Lembaga Survei Abal-abal Perlu Diaudit Oleh Asosiasi Lembaga Survei.
![]() |
| quickcount@mobile.seruu.com |
Wonosoboterkini.blogspot.com, Lembaga survei abal-abal diaudit oleh asosiasi lembaga
survei. Hasil qiuck count atas perolehan suara dari dua calon Presiden berbeda-beda dari dua kubu. Ini membingungkan dan bisa menyesatkan. Walau memang hasil penghitungan lembaga survay terserbut tidak bisa dijadikan patokan baku atas kemenangan salah satu Capres. Karena yang paling valid nanti adalah hasil riil dari KPU yasng akan terbit tanggal 22 Juli mendatang.
Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
menyambut positif hasil hitung cepat atau quick count yang dilansir
beberapa lembaga survei. Menurutnya, suara itu harus dikawal hingga diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Senada dengan yang dilansir tribunnews.com bahwa, "Semua
kader harus siaga. Awasi penghitungan manual terutama C1, terutama di
zona yang jauh jangkauan," kata Muhaimin di kantor DPP PKB, Jakarta
Pusat, Kamis (10/7/2014).
Cak Imin itu
menuturkan bahwa untuk menciptakan transparansi penghitungan suara kedua kubu, baik kubu
Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta. Keduanya diharapkan tetap bisa bersikap gentle mengawal
penghitungan suara. Menurut Cak Imin, yang perlu dikawal adalah sistem IT
yang ada di KPU. IT KPU harus dikawal dan diprotek dari kejahatan, terutama dari para hecker.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu
meminta agar lembaga survei abal-abal diaudit oleh asosiasi lembaga
survei. Karena bagaimanapun juga hasil survay dari lembaga survay harus dipertanggungjawabkan.

Tidak ada komentar